Aku Seorang Pengusir Hantu - Gunung #2 - Cerita Seram Kaskus

Aku Seorang Pengusir Hantu - Gunung #2

Gua pulang langsung pulang kerumah, praja lupa untuk melihat Tannia (Salazar) dan Praja langsung pulang kerumahnya.
Gua segera bergegas membereskan tas dan salin, gua suruh Tannia menutup matanya, mau bagaimanapun dia adalah jin wanita, dan gua malu kalau gua salin di lihat oleh sesosok wanita.

"Ehm" Godanya

Gua jadi gak nyaman kalau setiap gua salin harus diikuti dia, selesai gua salin ada panggilan masuk ke hp gua "Nabillah", Oh Nabillah yang menelpon gua, gua mengangkat telpon nya dan sepertinya dia ingin main kerumah gua, gua mengizinkan saja karena memang dirumah gua gak ada siapapun saat ini.
Tidak menunggu lama Nabillah datang dengan motor maticnya, dan mengetuk pintu rumah gua.
Gua keluar untuk membukakanya pintu.

"Sendirian?" Tanya gua
"Gak kok" Ucapnya
"Lah, sama siapa?" Tanya gua lagi

Jangan bilang Nabillah juga punya pemandu, tapi kalau Nabillah punya pemandu pasti Tannia langsung memperlihatkannya.

"Sama bayangan gua , hehe jangan serius amat ben" Candanya

huh, entah kenapa gua sekarang lebih hati-hati karena kejadian Etet.

"Susu? Teh? Kopi?" Tanya gua
"Gak ada siapa-siapa kan? sini gua aja yang buat , dimana kopinya?" Tanya dia
"Di lemari makan, lo ngopi juga?" Tanya gua balik
"Iya begitulah"

Dia langsung ngeloyor kebelakang, gua menunggu nya dan Tannia mengagetkan gua.

"Ben ben" Panggilnya
"Apasih" Suara gua pelan
"Iseng aja"

Setan gila, Tannia terus ngoceh tidak karuan tapi gua tidak menghiraukannya, Tidak lama kemudian Nabillah datang membawa kopi nya.

"Dari tadi siapa yang di belakang lo ben? Bukan manusia kan?" Tanya Nabillah
"Hah? gua gak liat apa-apa?" Gua pura-pura tidak tahu
"Gua liat dia dari tadi di sekolah, punya etet sih udah lama gua liatnya, tapi kayanya punya lo baru ya?" Tanyanya
"Lo bisa ngeliat?" tanya gua
"Iya" Ucapnya singkat

Gua mau meminum kopinya tapi sepertinya masih panas, jadi gua letakan lagi kopi itu di meja.

"Motor lo mana?" tanya gua

Gua gak melihat motor dia ,padahal tadi ada jelas di depan rumah gua.

"Buruan minum kopinya" Suaranya Nabillah sedikit berubah

Tannia terus memberitahu gua sesuatu, tapi gua masih tidak dapat mendengar suaranya dengan jelas.

"Coba lo yang minum" Paksa gua

Nabillah gua lihat meminum kopi yang di buatkan ke gua.
Gua lihat reaksinya, tapi dia tidak bereaksi apapun, gua masih penasaran motornya yang hilang, mungkin dibawa kawannya.
Saat gua mau meminum kopinya, tiba-tiba saja Tannia berubah wujud menjadi manusia dan menumpahkan kopi yang gua pegang.

"Apa-apaan sih Tan" Gua kesal

Ada apa dengan Tannia, kalau dia berubah menjadi manusia dia mengeluarkan energi yang cukup kuat itu yang gua tau , tapi kenapa dia berubah dan sengaja menumpahkan kopi gua.

"Nyusahin !" Bentak Nabillah

Nabillah tiba-tiba berubah menjadi sesuatu yang sangat mengerikan, sial tannia dari tadi berusaha memberi tahu gua bahwa dia bukan Nabillah, lalu gua cek hp gua, tidak ada panggilan dari Nabillah, siapa sosok ini.
Sosok itu juga bisa membuat Tannia bisu untuk sementara.

"Menjauh iblis !" Teriak gua
"Iblis? Jangan pernah menyebut nama tuanku !" Sosok itu menyerang

Gua mencoba bertahan tapi dia tidak dapat menyentuh gua.
Dia mengeram, gua sangat takut saat ini , gua lihat Tannia sangat lemah dan dia kembali ke sosoknya semula, sosok itu langsung menyerang Tannia, gua lihat dengan jelas Tannia tidak bisa apa-apa melawan sosok ini .
Kenapa gua sangat lemah dan gua gak bisa berkutik disaat seperti ini, gua gak pernah cukup kuat untuk melawan jin jin ini.

"Tolong jangan sakiti dia, jika lo mau, gua bakal jilat kopi yang udah tumpah itu, tapi jangan lukai dia gua mohon" Ucap gua

Entah kenapa gua bisa rela ngelakuin hal ini demi Jin, tapi jujur dia mengisi kesepian gua selama ini, gua memang ditakdirkan seperti ini.
Sosok itu berhenti menyerang Tannia, dan menatap gua, dia melihat gua dengan wajah bingung.

"Nanti" Ucap sosok itu
"Apa lagi?" Tanya gua
"Kenapa kau rela mengorbankan nyawamu untuk seekor jin lemah seperti ini?" Tanya jin itu

Ini benar-benar seperti di film-film, entahlah gua juga gak ngerti kenapa gua bisa rela, tapi gua gak tega ngeliat orang yang gua sayang , dalam segi harfiah dia jin, yah gua sayang sama Tannia , orang yang sayang di sakiti, gua mau melindungi semua yang berarti untuk gua.

"Gak ada alasan apapun, tapi jangan sentuh dia lagi ketika gua menjilat kopi ini, dan gua mau tau satu hal sebelum gua mati, siapa yang nyuruh lo?" Tanya gua
"Berhenti, apa yang berarti dari jin lemah seperti ini bagimu?" Tanyanya lagi
"Dia temanku" Jelas gua

Jin itu pergi begitu saja, dan kopi yang tumpah itu kembali ke meja seperti tidak terjadi apa-apa. Lalu jin itu mengucapkan sesuatu yang gak gua mengerti dan Tannia mengangguk, kenapa Jin itu pergi?

"Kenapa dia, apa yang dia ucapkan?" Tanya gua ke Tannia

Tannia menatap gua lalu dia menghilang, dan gua gak tau siapa yang nyuruh jin itu untuk menyamar sebagai Nabillah. Kenapa juga Tannia menghilang, apa ada kesalahan yang gua lakukan.
Gua duduk di ruang tamu gua dan merenung, lalu Praja tiba-tiba datang.

"Widih , mana janji lo mau liatin salazar ke gua" Ucapnya

Gua cuma bisa diam, gua masih memikirkan kejadian tadi.

"Huh, bohong terus lo mah, ini kopi siapa. Gua minum lah" Ucapnya

Tiba-tiba Praja mengambil kopi yang ada di meja dan langsung meminumnya, gua tidak sempat untuk bilang jangan, dan dia sudah meminumnya.

"Jangaan bego !!!" Bentak gua
"Kenapa sih lo?" Tanya Praja

Gua menutup kuping dan mata gua, ibu nya praja maafin Bena, bena sudah membunuh praja. Gua tetap dalam posisi gua karena gua merasa bersalah telah membunuh kawan gua.

"Apaan sih lo, lama-lama sakit jiwa lo ini" Ucap Praja
"Eh , lo gak kenapa-kenapa?" Tanya gua
"Gua rasa udah gila lo ini" Ucapnya kesal

Lah? huh untunglah dia masih sehat.

"Ah jantung gua sakit, ben lo tega ngeracunin gua" Ucapnya

Gak , gak praja lo salah sangka, wajah gua mendadak pucat, Praja jatuh ke lantai, badan gua gemetar dan gua menggoyang-goyangkan tubuh praja, jangan mati, jangan . Jangan mati !!

"Baaaa" Praja bangun

Badjingan ! hampir kena serangan jantung gua.

"Bwahahahaha, muka lo. bwahahahahahhahahahah" Dia tertawa terbahak-bahak

Gua pergi ke kamar dan mengunci kamar gua persis seperti gadis yang sedang merajuk, praja masih saja mengetuk-ngetuk pintu kamar gua dan membujuk gua untuk keluar.

"Woi ! lo janji sama gua ! keluar ! mana salazar ! gua mau liat!" Teriaknya dari kamar gua
"Diem lo" Gua merajuk

Praja seketika diam, kenapa dia tiba-tiba diam, ah pasti dia ngerjain gua lagi.

"Ben" Panggilnya surau
"Lo kenapa Pra?" Tanya gua dari dalam kamar
"Ini salazar ya?" Suaranya sangat pelan dan gemetar
"Maksud lo?" Tanya gua
"Ini, di depan kamar lo ada salazar, ben tolong gua takut" Suaranya semakin terdengar gemetar

Sial ! pasti dia ngerjain gua lagi, gua gak akan ketipu kali ini.

"Ben tolong, gua mohon lo keluar" Dia menangis

Praja menangis? ini benar-benar serius.
Ketika gua membuka pintu, praja langsung menempeleng kepala gua.

"Anjing ! mana salazar woy , lo bohongin gua !" Teriaknya

Sial dia nipu gua lagi, memang anak setan ! praja lo memang anak setan !


=== Cerita Selanjutnya ===