Aku Seorang Pengusir Hantu - Gunung #5 - Cerita Seram Kaskus

Aku Seorang Pengusir Hantu - Gunung #5

Gua duduk menyender sambil santai memakan pisang, dan Tannia mulai bercerita, gua lihat ketiga wanita di kelompok gua udah tidur jadi gua bisa dengan bebas mengobrol dengan Tannia.

"Ada beberapa jenis jin di dunia ini dan mereka di bagi beberapa bagian dan golongan" Ucap Tannia

Gua masih mendengarkan dan mengemil pisang yang gua cari.

"Yang pertama itu golong Al-Jan, jin golongan ini sama seperti kalian manusia butuh makan, butuh tidur, dan gua rata-rata jin di gunung ini adalah Al-Jan" Ucap Tannia
"Lanjut" Ucap gua
"Lalu Al-A'mir jenis jin yang suka meniru perbuatan manusia, seperti bernyanyi, mandi intinya dia menyukai perbuatan dan mengikuti apa yang di lakukan manusia?" Jelas Tannia
"Lo Al-A'mir ya?" Tanya gua
"Bukan, mereka jin lemah dan hanya bisa mengikuti perbuatan manusia, mereka adalah salah satu jin bodoh" Jelas Tannia
"Oh, Lanjut" Ucap gua sambil membuka pisang yang terakhir
"Lalu ada Al-Ifrit nah ini adalah jenis gua, Al-Ifrit adalah khodam bagi manusia, kami bisa baik dan jahat, contoh Al-Ifrit yang jahat adalah Al-Ifrit yang dimiliki etet" Jelasnya
"Oh gitu, terus jin yang di punyai kak Pidah apaan?" Tanya gua
"Gua belum selesai ini" Ucapnya kesal
"Ya ya, Nah ifrit juga bisa memberikan kekuatan ke manusia, jika melakukan perjanjian darah" Jelas Tannia
"Ya ya lanjut" Gua sambil mengunyah pisang terakhir
"Nah lalu ada Al-Arwah, gua juga hampir menjadi al-arwah tapi belum cukup kuat, dan mereka ini bisa menjelma menjadi manusia bahkan menyerupai orang yang kita kenal, lo inget jin yang waktu itu dateng kerumah lo? dia Al-Arwah, Makanya dia bisa menyerupai Nabillah bahkan Al-Arwah ini bisa memperkosa manusia jika dia adalah jenis jin yang nakal, dan gua fikir Jin yang ada di Pidah adalah Jin Al-Arwah mungkin dia dulu jin Ifrit juga seperti kami, tapi dia sudah naik ke tahap selanjutnya dan lebih kuat" Jelas Tannia
"Bwahahaha, Naik ke tahap selanjutnya? Naik level dungeon ya?" Canda gua
"Game aja yang dipikiran lo,sampe detik ini lo belum nepatin janji lo" Tannia kesal
"Pulang dari sini ya Tannia tayang aku" Goda gua
"Terserah" Ucapnya

Memang kalau wanita, dia mau jenis manusia ataupun Jin , kata terserah adalah kata mitos yang tidak akan bisa kita patahkan.

"Lanjut yok" Ucap gua
"Males" ucapnya
"Ayolah" bujuk gua
"Janji ya?" Ucapnya
"Iyaaa" Gua meyakinkan

Lalu Ningsih bangun dan melihat ke arah gua.

"Lo ngomong sama siapa sih dari tadi, bukannya tidur" ucapnya
"Woles" ucap gua

Gua keluar dari shelter dan memandang bulan, hm sepertinya sudah jam 1 malam.
Lalu gua masuk lagi karena masih ingin tau tentang jin lainnya.

"Lanjut" Ucap gua
"Nah uang terakhir adalah As-Syaiton" ucapnya
"As-Syaiton itu iblis?" Tanya gua
"Yaps, dan jenis As-Syaiton bisa merasuk ke hati manusia, dia adalah jin terkuat yang pernah ada, dan kami jin rendahan selalu mengikuti perintahnya dan jika melanggar kami akan di hukum dan hukuman itu sangat menyakitkan" Jelasnya
"Gua gak bahas hukuman, udah cukup lo ngerasain sakitnya hukuman itu" Ucap gua
"Iya"

Gua lagi-lagi keluar shelter untuk melihat ke langit, bulan malam ini sangat indah, gua mengambil pisau kecil gua dan mencoba mencari pisang lagi karena persediaan pisang di shelter sudah habis karena gua makan, saat gua sedang jalan gua melihat sesosok jin yang datang ke arah gua, dia menatap gua dengan tatapan tajam, rupanya sangat menyeramkan, lalu dia lewat begitu saja.

"Siapa itu tan?" tanya gua
"Jin lah" Jelasnya

Ah memang Tannia agak susah di ajak ngomong karena memang otaknya sengklek kalau memang dia punya otak.

"Lalu siapa pemburu arwah?" Tanya gua lagi
"Itu Al-A'mir dia mau masuk ke tubuh manusia dan menjadi manusia" Ucapnya

Gua jalan lagi lalu Jin yang tadi menatap gua tajam kembali dan melayang tepat di depan gua lalu berhenti, dia menatap gua, matanya merah tajam, dia terus memperhatikan gua, gua cengkram erat pisau kecil di tangan gua.

"Apa maumu?" Tanya gua
"Jauhin aja" Ucap Tannia

Gua menghindar darinya, dan dia mengikuti gua lagi.
Lalu Tannia berbicara dengan jin itu dengan bahasa yang tidak gua mengerti, Tannia terlihat aneh setelah berbincang dengan jin itu lalu jin itu pergi.

"Ada apa Tan?" Tanya gua
"Jin etet tertangkap" Ucap Tannia
"Lalu?" Tanya gua

Tannia entah melakukan apa, dan suasana gunung berubah, gua seperti di dalam sebuah istana, banyak perhiasan-perhiasan di dalan ruangan ini.

"Kita dimana?"Tanya gua
"Kerajaan Sukma Hilang" jelas Tannia
"Kenapa lo ngebawa gua kesini?" tanya gua lagi

Tannia diam, dan gua melihat kak pidah di belakang gua.

"Karena kita akan menyelamatkan etet" Jelas kak Pidah

Gua agak kaget saat melihat kak pidah tepat di belakang gua, dia juga ternyata masuk kekerajaan jin ini.

"Gua yang menyuruh Tannia untuk datang kesini, dan jin tadi adalah salah satu jin yang gua miliki" Ucap Kak Pidah
"Tapi dia tidak sekuat yang gua bayangin kak" Ucap gua
"Jelas, gua ada banyak jin peliharaan dan dia cuma jin pesuruh" Ucap Kak Pidah
"Jadi kenapa kita harus nyelametin etet?" Tanya gua
"Gak usah banyak tanya dan jalan sebelum pengawal pengawal lemah itu dateng dan ngebuat keributan" Jelak Kak Pidah

Gua jalan , Tannia tetap berada di belakang gua, dia terlihat sangat ketakutan, lalu gua mendengar musik aneh entah dari mana, kak Pidah jalan mengikuti arah musik itu, ini sama sekali tidak terlihat seperti gunung, ini Istana.
Sesampainya di sumber suara musik itu kak Pidah berenti.

"Dimana Jin mesir itu?" Tanya kak Pidah
"An-Nas" Ucap jin itu

Gua lihat jin itu memainkan sebuah alat musik seperti piano tapi bentuknya aneh.

"Cih, Al-A'mir" Ucap Kak Pidah
"An-nas untuk apa kalian kesini?" Tanya jin itu
"Sudah ku bilang dimana jin mesir itu?" Tanya kak Pidah
"Apakah kau kesini untuk bermusyawarah?" Tanya jin itu
"Terserah kau saja Al-A'mir !" Jerit Kak Pidah

Lalu Jin yang menyeramkan itu muncul, ya Al-Arwah itu jin yang gua lihat sebelumnya tapi kali ini sangat jelas, tubuhnya di baluti warna merah darah segar, ini benar-benar mengerikan.
Gua lihat Tannia hanya diam tanpa bergerak sedikitpun, gua tau dia takut pada saat kondisi seperti ini.
Dan gua lihat dengan seketika Al-Arwah itu menyerang Al-A'mir hingga dia kabur tidak karuan, tapi Al-Arwah itu terus mengejar Jin itu hingga tertangkap dan gua lihat dengan jelas bahwa jin itu hancur dan di telan oleh Al-Arwah milik kak Pidah, siapa orang ini?

"Tan?" Gua memanggil Tannia
"Apa?" Jawabnya
"Seseram itu?" Tanya gua
"Jin di dunia ini jumlahnya milyaran, dan mungkin hanya jutaan jin yang bisa menjadi Al-Arwah" Jelas Tannia
"Wow" Gua terkagum

Siapa kak Pidah ini sebenarnya, gua bisa lihat dengan jelas jin itu menelan jin lainnya, ini gila ini halusinasi gua.

"Ben, kita udah melakukan kontak kita harus cepet" Jelas Kak Pidah
"Kenapa kita ngelakuin hal ini?" Tanya gua
"Karena Jin nya etet itu adalah Jin Mesir, walaupun dia bukan anak dari RA tapi kalau dia sampe kenapa-kenapa jin mesir gak akan ngebiarin , dan bakal ada perang" Jelas Kak Pidah
"Gua gak ikut-ikutan kak, gua mau hidup normal loh" Jelas gua
"Dan lo mau Tannia jadi korbannya?" Tanya Kak Pidah

Gua menatap ke Tannia, dia tertunduk lesu karena ucapan gua barusan.

"Oke gua ikut !" Ucap gua dengan tegas

Ketika kami ingin keluar dari ruangan ini tiba-tiba ada sebuah jin yang menyerupai Al-Arwah dari kak Pidah, tapi memiliki rupa yang lebih tampan.

"Terlambat" ucap kak Pidah
"Selamat datang di kerajaan Sukma Hilang, selamat bersenang-senang untuk selamanya disini" Ucap jin itu

Apa dia jenis Al-Arwah atau As-Syaiton, gua melihat ke arah Tannia dia sangat ketakutan, bahkan Kak Pidah pun gemetar.

"Kalian ingin menyerupai apa nanti? Pocong? Genderuwo? Atau tuyul?" Tanya jin itu
"Al-Arwah badjingan !" Teriak Kak Pidah
"Aku tidak mengerti bahasa sampah, apa kau tidak akan tersinggung jika ada seseorang datang kerumah mu dan seseorang itu berteriak badjingan di depanmu?" Tanya Jin itu

Gua memperhatikan situasi ini, gua harus cepat mengambil solusi, gua harus cepat berfikir, gua Manusia gua lebih kuat dari mereka !
Gua berlari dan mencoba menyerangnya dengan pisau kecil yang dari tadi gua pegang, dia dengan sigap menangkap gua dan mencekik leher gua dengan sangat keras , ini sangat sakit sangat sakit.

"An-Nas yang menjijikan ! Kalian tidak ingat ini di alam siapa !" Ucap Jin itu

Pendengaran dan tatapan gua berkurang, ah gua benar-benar gak bisa bernafas, jin apa ini bahkan Cekikan Tannia pun tidak sesakit ini.

"Kau mungkin lebih pantas menjadi tuyul" Ucapnya

Cekikannya bertambah keras, gua mulai kehilangan kesadaran gua, sial ! sial ! sial ! Dan pada akhirnya gua pingsan karena gua tidak dapat menahan sakitnya cekikan itu.


=== Cerita Selanjutnya ===