Aku Seorang Pengusir Hantu - Permulaan #5 - Cerita Seram Kaskus

Aku Seorang Pengusir Hantu - Permulaan #5

Saat gua di perjalanan gua tiba-tiba di berhentikan oleh dua pemuda yang berboncengan dengan motor, mereka berbadan tegap, entah gua gak tau maksudnya apa. Padahal ini masih dekat sekolah.

"Ada apa mas?" Tanya gua

Tanpa basa basi mereka langsung melayangkan pukulan nya di wajah gua, ini sangat sakit. Gua hanya bisa mengelak dan terus menutupi wajah gua, tendangan mereka terus melayang mengarah perut dan tulang rusuk gua, gua gak berkutik, hanya bisa mengelak, menepis dan menahan sakit. gua di pukuli di depan perumahan di morotai yang ternyata di dalam perumahan itu adalah rumah kawan sekelas gua juga, Muhen.

"Berenti woy ! Maling ! Maling !" Muhen teriak agar warga perumahannya keluar

Lalu dua pemuda yang memukuli gua langsung pergi, tubuh gua lemas, wajah gua dan perut gua sakit, gua gak ngerti kenapa semuanya jadi kacau semenjak gua ngelakuin hal pengusiran hantu itu.
Muhen datang menghampiri gua dan Praja, gua langsung di bawa kerumah Muhen dan diobati, gua memang masih dalam keadaan sadar tapi mata gua untuk melihatpun rabun, rasa sakit di wajah dan di tulang rusuk gua sangat sakit.

"Lo kawan sekelas gua kan? Praja sama Benandino ya?" Tanya Muhen
"Iya" Ucap Praja

Gua untuk berbicarapun gak bisa, tubuh gua terkulai lemas di atas tempat tidur, luka lebam gua di obati oleh Praja, gua tertidur, saat gua bangun Praja masih di sini, gua mau tau ini jam berapa tapi gua gak bisa liat dan gua gak bisa nanya, saat gua menengok ke arah pintu tiba-tiba wanita itu datang, Nabillah.

"Lo kenapa Ben?" Tanya nya

Gua gak bisa menjawab, gua hanya menunjukan wajah, dan bilang gua gak apa-apa kok.

"Tadi ada 2 orang tiba-tiba mukulin dia, kayanya si Benandino punya musuh deh" Ucap Praja
"Siapa Pra?" Tanya Nabillah
"Gak tau gua" Jelas Praja

Gua mendengarkan pembicaraan mereka, ah tulang rusuk gua seperti hancur, tidak lama kemudian Ibu dan ayah gua datang dengan seorang dokter .

"Benaaaa, kok bisa sih nak?" Ibu gua terlihat sangat khawatir

Dokter itu seperti memeriksa keadaan gua, dan dia menyarankan gua di opname untuk 1-2 hari, karena tulang rusuk gua patah, gila tulang rusuk gua patah, pantas rasanya sangat menyakitkan.

Selama menjalani opname gua mengalami kejadian yang gak bisa gua lupakan, Nabillah , Muhen dan Praja selalu datang untuk menjenguk gua, walaupun cuma 3 Hari gua di opname sampai sembuh total tapi kebahagian ini gak bisa gua lupakan, dan di hari terakhir gua opname gua menjalani kejadian mistis lagi.
Gua tidur malam hari, lalu gua terbangun lagi, ini persis seperti yang terjadi di rumah gua.

"Aku pemandumu, ada yang bisa kubantu?" Tanyanya

Ini perempuan yang sama seperti waktu itu, gua gak ngerti setelah gua ngeliat bayangan di belakang Nabillah itu gua selalu ngalamin hal-hal gak menyenangkan, gua nyesel pernah berpura-pura sebagai penghusir hantu.

"Jadi apa saja yang bisa anda lakukan pemandu?" Tanya gua
"Membimbingmu" Ucapnya

Dan siapa sosok pemandu ini, rambut pendek, wajah khas hantu, putih pucat, kantung mata hitam dan tapi jujur wanita ini cantik.

"Hmm, aku mau bertanya , sosok apa yang aku lihat di belakang tubuh Nabillah?" Tanya gua ke pemandu itu
"Itu Ayahku !" Pemandu itu teriak

Gua menutup kuping gua dengan keras, ini gila !
Gua memejamkan mata gua dan menahan jeritan wanita gila ini, dan ketika gua membuka mata gua sesosok pria yang muncul di belakang tubuh Nabillah waktu itu muncul dan mencekik gua, gua gak bisa nafas sampai akhirnya gua bangun dari tidur gua, nafas gua tersengal, keringat dingin mengucur deras, gua lihat sekeliling hanya ada Praja yang menemani gua di rumah sakit, dan dia juga lagi tidur. Gua panggil dan membangunkannya sampai dia bangun.

"Kenapa si Ben?" Tanya Praja
"Gua mau pulang" Ucap gua
"Kenapa?" Tanyanya
"Tolong telpon ibu gua dan urus proses nya, gua mau pulang" Ucap gua
"Iya" Kata Praja

Gua menatap langit-langit rumah sakit, sampai kapan pengalaman gila ini berakhir.


=== Cerita Selanjutnya ===