Aku Seorang Pengusir Hantu - Permulaan #8 - Cerita Seram Kaskus

Aku Seorang Pengusir Hantu - Permulaan #8

Gua langsung berembuk dengan kawan-kawan gua untuk masalah ini.

"Sepertinya kita batalin aja gih, gua gak bisa" Ucap gua
"Kenapa Ben?" Tanya Muhen

Gua bingung mau bilang apa, tapi aura di dalam sangat terasa beda, aura itu sama seperti ketika gua lagi bermimpi dan gua bertemu pemandu gila yang terus nyekek gua.

"Udah batalin aja lah, gua gak bisa ngusir setannya" Paksa gua ke mereka
"Gua yang bakal ngambil tugas lo" Ucap Muhen dengan tegas

Gua lihat Muhen menghampiri mba Tina, dan gua gak tau mereka membicarakan apa sampai muhen masuk ke ruangan itu sendirian, dia menghidupkan lilin di ruangan itu dan di lakulan secara memutar, persis seperti yang gua lakukan di rumah okta, dan muhen mulai melakukan ritual itu. Tapi ada yang aneh, gua melihat bayangan di belakang muhen, bukan ini bukan bayangan Muhen. Bukan, ini jelas bukan bayangan muhen, sampai sebuah dentuman keras berasal dari ruangan itu

"Muhen ! Kabur !" Teriak gua ke Muhen

Gua bisa ngeliat reaksi muhen, tidak jangan ! dia kerasukan !
Tiba-tiba muhen menjerit dan menggila di tengah lilin itu, dia persis seperti orang gila di tengah lilin itu, matanya merah menatap ke arah gua, sial !

"Ben tolongin muhen" Ucap Praja

Gua gak bisa apa-apa, gua bukan pengusir hantu, apa yang harus gua lakuin, dan suara-suara aneh mulai muncul lagi dari dalam ruangan itu, muhen terus menjerit tidak karuan, gua bingung , gua gak tau apa yang harus gua lakuin.

"Aping, al sama Praja mundur, ajak mba Tina agak menjauh" Perintah gua

Mereka semua menuruti perintah gua, siapapun saat ini tolong gua, tolong.
Gua memejam kan mata gua sampai ada suara muncul, suara ini sangat familiar, dia sering muncul. Benar suara pemandu.

"Hai aku pemandumu, ada yang bisa ku bantu" Ucapnya

gua membuka mata gua dan gua melihatnya tepat di samping gua, gua menengok ke arah muhen, dia masih melakukan hal yang sama seperti tadi, menjerit dan menggila.

"Hantu jenis apa yang merasukinya pemandu?" Tanya gua
"Aku tidak tahu begitu jelas, tapi hantu ini kuat" Ucapnya
"Bisa kau lawan dia?" Tanya gua lagi
"Dia manusia" Ucap pemandu itu

Apa manusia? gua masih gak paham apa yang di maksud pemandu ini bahwa dia manusia.

"Dia manusia? kau serius pemandu?" Tanya gua lagi
"Iya dia manusia, dia memang kuat tapi dia bukan jin" Ucapnya
"Lalu kau jin?" Tanya gua
"Begitulah" Jelasnya

Gua lihat ke arah muhen dan mencoba memanggilnya.

"Muhen !" Panggil gua

Muhen menatap ke gua dengan tatapan tajam, sial dia sepertinya bakal menyerang gua.
Bruak. Tinjuan berkali-kali melayang di wajah gua, gua mencoba menahan semua pukulan yang di lakukan muhen, gua mencoba memukul nya tapi sepertinya tidak ada yang bisa gua lakukan.

"Aku akan masuk" Ucap pemandu itu

Gua lihat pemandu itu masuk ke tubuh muhen, ini benar-benar tidak masuk akal, ini tidak logis, ini di luar kemampuan siapapun, yang gua alami sekarang bukan hanya tidak masuk akal, tapi ini sangat menyeramkan.
Gua lihat muhen menjerit, dia menjerit sangat kuat ! lalu sang pemandu itu keluar dari tubuh muhen, dan muhen pingsan.

"Suruh teman-temanmu bawa dia keluar dari ruangan ini" Ucap pemandu itu
"Tapi dia akan melihatmu" Sanggah gua
"Tidak akan" Ucapnya

gua panggil praja dan al agar membawa muhen keluar dari ruangan ini, mereka mengikuti perintah gua dan tinggal gua dan pemandu di dalam ruangan itu

"Apa yang harus kulakukan selanjutnya?" Tanya gua kepemandu
"Dia manusia, kekuatannya kuat bahkan lebih kuat dari kami, tapi tidak akan bertahan lama, dia akan kembali ke tubuhnya, nanti kau ikuti aku, aku akan mengikutinya ketika dia mencoba kembali ke tubuhnya, kalau dia tidak kembali ketubuhnya dia akan mati" Jelas si pemandu
"Kenapa kau membantuku, siapa kau sebenarnya? " Tanya gua
"Sudah ku bilang, aku pemandumu" Ucapnya
"Kenapa kau terus menyerangku dan siapa sosok yang kau bilang itu ayahmu?" Tanya gua lagi
"Aku hanya mengetesmu" Pemandu itu tersenyum

Gila ! Setan macam apa bisa senyum, bahkan senyumnya lebih menyeramkan dari cekik kannya.

"Sekarang" Ucap pemandu itu

Pemandu itu pergi sangat cepat seperti terbang, gua mencoba mengikutinya dan gua terus berlari sampai keluar dari kantor telkom, gua terus berlari sampai gua masuk ke sebuah perkampungan, dan pemandu itu berhenti di sebuah rumah hijau.

"Dia di dalam sini" Ucap pemandu itu

Gua berdiri di depan rumah itu, sampai seorang pria keluar memegang senapan angin dan siap menembak, gua dengan sigap bersembunyi semampu gua di balik tembok agar jauh dari jangkauan tembaknya.

"Pergi dari sini ! atau lo mati bocah !" Teriaknya

Senapan itu gak akan ngebunuh gua, tapi senapan itu bisa ngebuat gua lumpuh sementara.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya gua ke pemandu itu
"Menunggu" Ucapnya

Siapapun pemandu ini, dia telah banyak membantu gua.


=== Cerita Selanjutnya ===