100 Tahun Setelah Aku Mati #62 - Panggil Aku Bapak - Cerita Seram Kaskus

100 Tahun Setelah Aku Mati #62 - Panggil Aku Bapak

Setiap hari adalah hari bahagia, kata itu mungkin pas jika dikaitkan dengan kehidupan baru saya, ya saya merasa sangat bahagia dengan keluarga baru saya, walaupun kami hanya berdua tapi saya merasa risa membuat semuanya begitu sempurna, jika dulu selama masih mbujang saya harus mengurus semuanya sendiri, kini ada risa seorang istri sekaligus sahabat yang membantu menyiapkan segala keperluanku, kehidupan kami memang belum mapan, risa masih bersetatus pegawai tidak tetap di rumah sakit yang cukup kondang di jogja, sedangkan saya tidak lebih dari seorang guru les dengan penghasilan 1,5 juta sebulan, kecil memang, tapi saya sudah sangat bersyukur dengan kehidupan saya ini, saya masih berjuang untuk mendapat gelar profesi dokter saya dan selama proses itu berjalan risa senantiasa menguatkan saya.
Agenda rutin saya tiap pagi adalah mengantarkan risa, dilanjutkan dengan koas yang harus saya tempuh selama 2 tahun di rumah sakit yang sudah ditentukan,dan menjelang sore hari saya langsung berganti profesi menjadi pengajar, dan setiap akhir pekan saya dan istri kini memiliki hobi baru..
Bertanam... ya mungkin saya belum menceritakan kepada kalian kalau risa itu sangat suka dengan tanaman, apalagi bunga, semasa masih pacaran pun dulu kami sering mencari jenis2 tanaman baru untuk melengkapi koleksi tanaman di kebun mini milik risa,dan karena sekarang risa sudah menjadi istri saya dan harus tinggal bersama saya maka kebun yang ada di rumahorangtuanyapun harus ikut diboyong ke halaman belakang rumah saya, dan tentunya kalian tau siapa yang jadi tukang kebonya

“mas, jangan taroh disana lah, anggrek itu sensitif kalo kena panas berlebih” seru risa dari balkon belakang.

“iya wel bawell”teriak saya sambil membetulkan letak anggrek dendrodium itu kebawah naungan pohon jambu..

“udah pas belom ini nduk?” teriak saya yang sudah tidak sabar karena kepanasan dan yang punya kebun malah asik minum es teh di balkon..

“udah sip mas mas gak panas kah? Panas2an terus disana?” seru risa dengan suara mengejek..

“dasar emak2 rese” gerutu saya sambil menghampirinya.
“ini es tehnya pak ” ujar risa sambil menuangkan esteh kesebuah gelas besar..

Saya Cuma berdehem sambil menenggak gelas yang berisi teh itu banyak2, udara sedang panas2nya, musim pancaroba ini benar2 membuat hawa berasa tidak nyaman...

“mas, besok bikinin gazebo dong, kan enak gitu kalo sore2 ngadem sambil liat taneman”

“iya besok”

“gazebonya yang gede sekalian mas, 6 x 4 atau berapa bisa sekalian jadi tempat sholat kan”

“iya nduk”

“trus pasangin lampu kelap kelip ya mas biar kalo malem tu diliatnya bagus”

“iya nduk” jawab saya dengan asal, karena saya sudah hapal betul risa pasti akan meminta hal yang aneh2 jadi saya Cuma iyain aja,,.

“iya2 itu beneran dibikinin gak mas “ tanya risa dengan mulai sewot..

“enggak “

“dihhh, punya suami kok gini amat sih” jawabnya sambil mencubit perutku..

“adawww,, sakit nduk.. masih aja suka nyubit sih, makanya kalo minta jangan aneh2 lah, segala gazebo ukuranya 6 x 4, pake lampu kelap-kelip, itu gazebo apa panggung konser?”

“ya biar keliatan bagus mas, tau ahh ngambek” jawabnya sambil berdiri dan masuk kedalam rumah..

Akhir2 ini risa memang gampang ngambek, entah kenapa.. mungkin seperti biasanya, kalau sedang pms risa emang susah2 gampang, kalau udah seperti ini biasanya saya yang mengalah dan merayunya menggunakan es krim kesukaanya, dan cara itu dari dulu selalu berhasil...

“nduk.. yuk keluar yuk, aku mau beli es krim coklat yang guede pake toping komplit” teriak saya sambil membuntuti risa masuk ke dalam rumah,

“nduk?” panggil saya lagi..

“aku disini mas!” teriak risa, asal suaranya dari kamar mandi, saya mengetuk pintu kamar mandi itu..

“nduk, ngapain kamu nduk??”tanya saya sambil terus mengetuk pintu bercat putih itu..

Kleeekk, suara handle pintu itu terbuka, dan muncul risa dari bali pintu sambil menyeka mulutnya..
“mas.. aku mual banget mas, udah 4 kali aku mutah, dan kayaknya kita harus mriksain ini ke dokter deh mas” kata risa dengan tersenyum..

teman, kalian tau saya benar2 orang yang tidak peka dengan masalah sperti ini, perlu beberapa saat sampai saya paham apa yang dimaksud risa, dan begitu sudah ngeh maksud perkataan risa, senyum saya langsung mengembang..
“ha? Nduk? Kamu???” tanya saya dengan terbata2..

“iya mas.. ini, tapi lebih baik kita tetep check biar yakin” jawab risa sambil menyerahkan sebuah benda berbentuk stik..

Benda itu adalah tespack, dan muncul tulisan + didalamnya, dan itu berarti ....

“insyallah kamu akan jadi ayah mas”
Saya bingung, perasaan saya waktu itu apakah terkejut atau senang?, atau saya terkejut karena senang? Ada perasaan aneh yang terasa bercampur dan membuat saya melonjak senang dan mengangkat tubuh risa sambil memeluknya..

“dan kamu akan jadi ibu nduk?” ujar saya dengan pelukan erat..

“kita akan jadi orangtua mas” jawabnya sambil mencium pipi saya dengan lembut...

**
Ada perasaan haru, saat risa mengatakan bahwa dia hamil, suatu hal yang waktu itu masih sulit saya bayangkan adalah saya akan menjadi seorang ayah, yaa saya akan jadi seorang bapak, terbesit di ingatan saya mengenai bapak, almarhum bapak dan saya akan menjadi sosok sepertinya, karena jika kalian tanya siapa figur idolaku, maka saya akan langsung menjawab “Bapaku” dan saya ingin menjadi seperti beliau... tidak saya salah, Bapak meninggalkanku saya tidak ingin meninggalkan anaku seperti yang dilakukan bapak, saya akan menjadi sosok yang lebih baik dari beliau, saya akan menjaga 2 orang ini, risa dan seorang lagi yang sedang di kandungnya...

Kami tidak membuang waktu, esoknya adalah hari senin, dan saya mengajak risa untuk mengecek kehamilanya ke rumah sakit yang saya jadikan tempat melaksanakan koas..
“kalian memang pasangan beruntung, berapa usiapernikahan kalian?” tanya mbak Rini, dokter kandungan yang menangani risa..

“6 bulan mbak” jawab saya

“ya.. orang diluar sana berusaha keras untuk mendapatkan keturunan, dan sekarang kalian dengan mudah mendapat anugrah itu, usia kehamilanya 3 minggu zal,kamu harus jaga baik2 istrimu, jangan sampai kecapean, makanan bergizi, istrahat yang cukup dan jangan lupa untuk rutin cek perkembangan janinya , selamat”

Ujar mbak rini sambil menyerahkan kertas berisi hasilpemeriksaan itu,
Risa membaca baris demi baris dari tulisan itu, dan tangan kirinya menggenggam erat tanganku,
“mas, bentar lagi rumah kita bakal rame” ...

**
Ada sebuah cerita,dimana Tuhan meniupkan ruh kedalam jasad kosong, dan dari situlah seorang anak manusia lahir, ibarat sebuah gelas air yang dibiarkan kosong, anak yang terlahir masih kosong, masih harus diisi, dengan apa? Dengan segala hal baik yang bisa diajarkan orangtuanya,
Dulu saya selalu diajarkan oleh ibuk untuk jadi anak yang baik, anak yang bisa diandalkan, anak yang berbakti, tidak banyak ingatanku tentang ibuk, tapi paling tidak itu yang bisa saya ingat dari setiap cerita yang diceritakan ibuk menjelang aku tidur dulu...
Dulu saya selalu diajarkan bapak menjadi anak yang berani,anak yang pantang mundur, dan banyak lagi, semua hal baik sudah diberikan orantuaku tanpa saya sadari itu, dan kini..kini saatnya saya mewariskan apa yang sudah diberikan kedua orantua saya kepada cucu mereka, cucu yang tidak akan pernah mereka temui, malam itu saya tidak bisa tidur, risa sudah tidur sejak jam 20.00 tadi, sedangkan saya masih berada di meja kerja, sekedar membuat beberapa perencanaan, mengenai hal2 yang perlu saya lakukan, dan membaca beberapa bacaan. cuaca terasa tidak enak dimana siang hari panas dan dingin di malam hari, saya menurunkan suhu ruangan, tapi tetap terasa dingin, saya menyruput seduhan kopi yang baru saya buat sendiri untuk menemaniku begadang malam itu, saya membuka lembar demi lembar al-Quran yang saya baca dan berusaha mengilhami kitab suci itu, setiap kalimat indah dari huruf suci yang diturunkan Tuhan semesta alam untuk umat-Nya, umur kitab yang berusia 1400 tahun ini selalu indah di baca dan nyaman ketika didengarkan, menenangkan hati dan menjernihkan pikiran saya selalu dimanapun saya berada dan apapun yang saya hadapi, kapan lagi kamu akan mendapat tuntunan langsung dari Tuhan yang menciptakanmu? Rahmat bagi seluruh alam adalah nyata bagi setiap insan yang bersedia dengan rendah hati mengimani apa yang menjadi perintah-Nya,
Saya mengakhiri bacaan sayamalam itu dengan kalimat alhamdulillah, malam itu saya menghabiskan waktu untuk berdzikir, dan memohon ampun atas dosayang selama ini begitu banyak saya buat, saya berdoa agar diberi keselamatan, di dunia dan diakhirat, saya berdoa untuk kebahagian keluargaku, saya berdoa untuk kedua orangtuaku, keluarga dan sahabat, dan saya bersyukur dengan apa yang tidak saya miliki dan apa yang sudah saya miliki.
**
Saya menyaut remot ac dan mematikan pendingin ruangan yang membuat saya sedikit menggigil itu, saya melempar pandangan ke jendela yang mulai berembun karena hari mulai pagi, malam ini saya resmi tidak tidur, beruntung adalah tanggal merah untuk memperingati hari raya Nyepi, membuat saya teringat kepada sahabat saya Wayan, kira2 apa yang dia lakukan di Bali?,
Saya memegang tengkk yang terasa dingin, sejenak saya sadari bahwa ternyata ini bukan hawa dingin biasa, ada “sesuatu” yang sedang berjalan dan saya tidak tau apa itu, ada “sesuatu” yang mengamati saya dari luar ruang, saya melongok ke jendela dengan gorden yang terbuka, dan dari kejauhan saya merasakan energi... untuk kalian yang tidak tau energi yang saya rasakan itu seperti desiran angin yang terasa , tidak hanya terasa di kulit tapi lebih jauh kamu akan merasakan ada sesuatu yang masuk kedalam sendi dan tulangmu, apakah energi itu baik atau tidak dapat kamu rasakan dari rasa desiran itu, dingin, panas, hangat, atau menyejukan, dan malam iu saya merasakan sesuatu yang dingin, mungkin berarti ada “makhluk” diluar sana yang tidak seberapa jauh dari sini,
Dan benar saja saya melihat sosok yang saya kenal..
Bukan.. maaf membuat kalian kecewa, itu bukan sari.. itu adalah makhluk hitam yang masuk kedalam mimpiku tempo hari, dia berada diluar pagar, saya dapat melihatnya karena ukuranya yang besar, dia tidak mendekat, dan selama dia tidak mendekat saya tidak menganggapnya sebagai ancaman, dia mengamati saya, dan saya mengamatinya, ingin saya coba berkomunikasi denganya, sekedar bertanya apa maksudnya,tapi segera saya urungkan niat itu, karena bukan suatu hal yang bijak berkomunikasi dengan mereka jika tidak terpaksa, saya sudah diperingatkan tentang kehadiranya, entah apa maksudnya tapi setiap dari “mereka” mempunya tujuan, saya hanya berdoa sekali lagi, memohon perlindungan Allah dari godaan Jin dan manusia...
Saya mentup gorden dan memutar badan, saya duduk diatas kasur dan melihat risa yang tidur dengan pulas, bahkan senyum tipis tersungging diwajahnya yang sedang tidur, hal sederhana yang selalu berhasil membuat saya jatuh cinta, sayamengelus kepalanya dan membetulkan letak selimutnya, saya memainkan rambutnya yang panjang, sebisa mungkin saya tidak ingin membuatnya terbangun, saya menikmati momen dalam diam itu,saya menikamti betul setiap momen saya bersamanya, dan sebentar lagi momen kebahagian saya akan bertambah dengan kehadiran orang baru dikeluarga kecil saya..


=== Cerita Selanjutnya ===