100 Tahun Setelah Aku Mati #9 - Apakah Aku Memang Dikutuk? - Cerita Seram Kaskus

100 Tahun Setelah Aku Mati #9 - Apakah Aku Memang Dikutuk?

Hari2 ku berjalan dengan sangat menyenangkan, saya kembali menemukan semangat saya yang hilang, saya merasa bersemangat saat pagi hari, saya seperti anak yang normal, ya saya sangat bahgia, saya sekarang memiliki banyak teman, meskipun tetap sifat pendiam dan pemalu saya belum bisa hilang, tapi paling tidak ada kemajuan, saya dekat dengan irawan,andi, arda, dan tentu saja si kembang sekolahan Risa mereka adalah teman dekat yang sebelumya tidak pernah saya miliki sebelumnya...
satu tahun berlalu, dan semua berjalan dengan sangat menyenangkan, walaupun kdang kala saya diganggu dg beberapa "peenghuni lama" disekolahku, itu sudah tidak terlalu menggangguku, saya mulai terbiasa dengan makhluk2 itu.. mereka bahkan aku namai, seperti kuntil anak yang sering berada di pohon mede dekat lapangan basket, dia kupanggil mbak yuyun, trus penghuni abadi ruang guru, yang sering menampakan diri sebagai guru sepuh dengan seragam keki berwajah pucat, dia kupanggil pak bule, kemudian hantu yang ada di kamar mandi dekat koridor belakang, saya menyebut mereka keluarga cemara. haha mereka tampaknya kesal karena berusaha menakutiku tapi tak pernah berhasil, tapi mereka juga malah mengenalku, beberapa kali mereka bahkan bicara padaku..
ada pengalaman lucu, tapi membuat teman2ku ketakutan bahkan ketika cerita itu diulang teman2ku masih saja ngeri mendengarnya,
suatu hari kelasku mendapatkan jatah pelajaran ke nol yang artinya pelajaran akan dimulai pukul 6, artinya paling tidak kami harus sampai sekolah jam setengah 6, saya berangkat paligg pagi, dan diikuti sahabat2 baiku, kami bermaksud langsung menuju kelas untuk duduk2, tapi nampaknya kelas masih terkunci, kemudian si irawan salah satu temanku berinisiatif untuk meminta kunci ke penjaga sekolah, tapi irawan kembali dan mengatakan bahwa katanya kelas kami sudah tidak dikunci, penjaga sekolah berpesan untuk mendorong pintu lebih keras, mungkin pintunya seret, kami pun mencoba mendorongnya, tapi sia2, seolah ada yang mengganjalnya dari dalam.. baru saja irawan mau kembali mencari penjaga sekolah, tiba2 pintu terbuka dengan suara kelasss Blarrrrrrrr dan diikuti suara lemah, tapi kami semua medengarnya "silahkan masuk", teman2ku terkejut dengan peristiwa itu dan mengurungkan niat untuk masuk kelas dan lebih memilih menunggu teman2 sekelas yang lain, saya paham, yang jail barusan adalah mbak yuyun, dia berjalan melewati kami sambil melambaikan tanganya yang panjang sebelah kepadaku, saya hanya tersenyum melihat teman2ku yang heboh sendiri...
*time skip*
tak terasa 3 tahun waktu berjalan, saya sudah menempuh ujian akhir sekolah, yang kami sebut UAN...
tak terasa saya juga sudah tumbuh semakin besar, perawakanku bertambah besar .saat aku kelas 3 smp tinggiku 165cm, dengan berat badan ideal, hmmm.. banyak sekali momen yang terlewati pikiransaya juga tumbuhsemakin matang, perlahan saya bisa walaupun tidak 100 % melupakan masa lalu saya, rasa sakit dan trauma itu perlahan hilang, tapi bukan saya namanya kalau hidup saya hanya datar2 saja,..
tahun 2004, setelah uan. saya dan teman2 merencanakan sebuah acara main bersama, ya hanya beberapa teman sekelasku, seperti irawan,andi,arda,somad,tian, beberapa teman cewek dan tentu saja Risa, kami berencana hang out ke semarang, behhhh.. kota itu lagii ... sebenarnya saya menolak jika akan kesana, tapi meliat teman2 sangat antusias apaboleh buat, saya akan kembali ke tempat dengan seribu peristiwa.. beberapa kali saya memang ingin kesana, sekedar nyekar ke makam Ibu, tapi selalu kuurungkan niatku, saya masih belum sembuh total dengan traumaku, dan bapak juga mengatakan makam ibuk sudah dirawat orang dg meminta tolong orang dsana, jadi saya mendoakan ibuk dirumah. saya juga berniat ke semarang untuk melihat seorang temanku, yang pasti kalian tau itu siapa..
hari kami berjalan2 pun datang, kami berangkat menggunakan bus umum dr terminal jombor, masing2 dari kami membawa tas ransel besar ala backpacker, beberapa tempat akan kami kunjungi selama 3 hari 2 malam, seperti pantai tirang,taman lele,pusat kota semarang, dan tempat yang paling tidak ingin ku kunjungi "lawang sewu" ...
di perjalanan kegiatan kami ya apa lagi selain ngelaba, terutama si Andi, di memang terlahir konyol, ada saja tingkahnya yang membuat kami terpingkal-pingkal, saya duduk dengan Risa, ya cewek satu ini dari kelas 1 emang lengket denganku, itu kadang2 membuat kesel anak2 cowok lain, karena mereka menganggap saya dan risa itu pacaran, padahal sih enggak.. dia saya anggap teman sekaligus rival, saya punya skor 1-1 dalam hal rangking satu, dan hasil Uan besok akan menentukan akhir rivalitas antara saya dan risa, dalam hal olah raga juga sama, dia adalah kapten tim putri puteri sekolah kami, dan saya juga kapten tim basket putra, kami sama2 pernah menjuarai turnamen basket antar sekolah, dalam hal olah raga beladiri juga persis, risa pernah memenangkan medali emas porda untuk cabang silat putri, sedangkan saya memenangkan medali emas silat putra, kebetulan sekali ya, lantas apakah saya ada perasaan dengan risa? entahlah, saya juga belum paham dengan romantisme cinta remaja kala itu.. saya dan Risa memang dekat. tapi tidak sedekat itu, kami jarang, atau mungkin belum pernah bicara tentang kehidupan pribadi masing2, obrolan kami hanya sebatas seputar sekolah...
skip2, dan tibalah kami di ibukota jawa tengah, semarangg, kota dimana sejuta kenangan terukir disini, hahhhhh saya menghela nafas panjang, bersiap untk menghadapi memori2 itu,,,
.
Day 1
pantai tirangggg, ya setelah menaruh bawaan kami di penginapan kami melajutkan ngetrip ke sebuah pantai di utara semarang, tempatnya indah, ombak tidak terlalu besar berbeda dengan pantai selatan, walaupun menurutku belum ada yang mengalahkan pantai di gunung kidul, pantai ini tetap indah untuk dinikmati. ketika teman2 lain asik bermain air, dan beberapa teman cowok juga bermain sesuatu yang lebih ekstrem, yaitu mengubur Andi hidup2, ya dan saya hanya terbahak2 melihatnya, saya mencoba hanya fokus melihat kelakuan teman saya, saya sebisa mungkin menghindari menatap laut, kenapa? karena bbrapa kilometer dr bibir pantai nampak seubuah beteng besar yang memanjang sepanjang pantai, yaaa itu adalah kerajaan pantai utara, karena tidak hanya di laut kidul, laut utara jawa juga memliki kerajaan dan ratu jin yang kuat,, mereka terlalu kuat untuk saya hadapi jika terjadi apa2, maka dari itu saya memilih diam.. dan itu juga alasan saya tidak suka jalan2 di bibir pantai jawa..
saya tidak sadar semenjak menginjakan kaki di bumi semarang, ada sepasang mata yang mengawasiku terus menerus .....
setelah lelah bermain, kami kembali ke penginapan untuk beristirahat..
.
Day 2
taman lele, jujur saya banyak sekali lupa dengan apa saja kegiatan kami disini, yang jelas disana kami banyak menghabiskan waktu hanya untuk bersantai sambil memberi makan binatang, karena disana ada semacam kebun binatang mini... kami menghabiskan waktu sampai menjelang sore, dan melanjutkan ke simpang lima semarang, dan disana cukup menyenangkan, banyak sekali orang yang jalan2, atau sekedang nongkrong sambil makan jajanan yang tersedia di sepanjang trotoar seperti yang sedang kami lakukan ini, hemmm dari kejauhan nampak tugu pemuda, dan di belakangnya sebuah bangunan khas semarang yang akan kami kunjungi besok pagi, glekkk, saya menelan ludah, rasa gentar itu muncul, saya selalu takut memasuki bangunan bersejarah, kenapa? karena saya sering terlempar ke masa lalu, dalam arti saya masuk kedalam lingkaran waktu, saya menangkap aura2 dari rekam jejak masa lalu, yang tanpa sengaja divisualisasikan oleh otaku.. jadilah saya merasa di tempat itu puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu..
saya menundukan kepala, dan mencoba menghilangkan pikiran2 buruk itu, saya tidak mau teman2 saya tau kalau saya ini orang yang aneh.. dan saya tidak menyadarinya lagi sepasang mata itu kembali mengawasiku...
ini adalah malam terakhirku di semarang, besok pagi jam 8 kami akan mengunjungi lawang sewu, dan jam 10 harus sudah sampai di terminal bis, jadi tidak akan terlalu lama di lawang sewu, "syukurlah" gumamku, saya mengambil dompet, dan melihat isinya, "hemmm lebih dari cukup" saya berencana untuk nyekar ke makam ibuk, dan bertemu sari.. untuk menagih janjinya, 3 tahun sudah saya gak bertemu penjaga masa kecilku jadi setelah dari lawang sewu saya tidak akan pulang bareng temen2 lainya... saya mengambil handphone sony ericson yang saya lupa seri apa.. lalu saya menelpon risa yang berada di penginapan putri.
Risa : halooo rizal adapa?
Saya : halo risa, maaf ganggu , cuma mau minta tolong, besok pas di bis pamitin ke temen2 yang lain ya, besok aku gak ikut pulang sama kalian, aku ada acara bentar disini...
Risa : lohhh mau kok gitu, acara pribadi kah? ngajak temen2 sekalian aja lah biar ada temenya, ntar malah ilang kamu gak bisa balik..
Saya : ahh egak, ini urgent ris, saya mau ketemu ibuku disini,,
Risa : rizal, kamu sesekali bisa cerita apapun kok ke aku, aku akan jaga mulut
saya : ahhh maksih ri, aku cuma minta tolong itu ya..
risa :iya tapi ..
tut tut tut, saya memang tipe orang yg gak suka bicara banyak, sekiranya risa paham yaudah.. kemudian saya masuk kedalam kamar dan berusaha tidur, dan berusaha tidak membayangkan apa yang akan terjadi esok ......
pagi, hari, dan jam masih menunjukan pukul 04.30, hemmm saya melihat teman2 masih pada tidur, saya menganti pakian dengan baju lengan panjang karena pagi itu sangat dingin, dan saya berjalan menuju mushala penginapan, sampai di mushala saya mengambil air wudhu, emhhhh, saya menggeliat sekedar untuk melemaskan otot yang kaku gara2 tidur saya ditindih si somad yang badanya segede gaban, ehhh, secara tidak sengaja saya melihat bayangan putih di sudut ruangan yang tanpa penerangan, saya memicingkan mata untuk memastikan apa itu,\..
Saya : "dasar,, bikin kaget aja kamu ris, aku udah parno taukk"
Risa : "apaan sih zal, kamunya aja yg penakut :P , cuma liat orang pake mukena aja parno :P "
saya : "idihhh, aku pemberani kok, jagoan nihhh "
Risa : "gak percaya weeee :P , ehhh temen2mu mana cowok udah pada gede kok gak sholat?"
Saya :"lagi pada tidur, kasian capek mereka, nanti kuingetn ris, sekarang kamu wudhu ya, nanti aku jadi imam buat kamu"
Risa : "ha? imam? " dia menunduk dan seperti menahan senyum mukanya merah, saya sedikit berdesir, Risa ini cantik ya batinku..
Saya : "dihhh bukanya ambil wudhu malah senyam senyum sendiri, sholat jamaah kan butuh imam to risa "
Risa : "oh iya ding, iya2 bawel ahh", mukanya jadi keliatan bego -_-
singkatnya di mushala kecil itu hanya ada saya dan risa yng shalat disana..
Risa : "emmm.. zal, kamu beneran pulangnya mau misah sama kita2?"
Saya : "iya ris "saya mengangguk pelan
Risa : "kan bisa rame2 zal"
saya : "trimakasih ris, tapi lebih baik aku sendiri"
Risa : "emmmmm... yaudah nanti aku sampein pas udah pada naek bis"
Saya : "makasih ya ris, " saya berjalan menuju kamar meninggalkan risa.
Risa : "ehh zal,,
Saya : "iya gimana ris?"
Risa : "kamu itu kenapa to?, apa yg kamu sembunyikan?, 3 tahun kenal kamu, tapi aku gak pernah bener2 kenal kamu, kamu kayak punya sesuatu yg berat"
Saya : "nothing happend ris, aku kan emang gini orangnya"
Risa :" kamu cowok yang bener misterius zal"
Saya : "kalo kamu mikir seperti itu, ya mungkin seperti itulah aku ris" jawabku sambil berlalu... risa masih mematung di tempatnya berdiri, bahkan saat aku berdiri menghadap dia untuk menutup pintu kamar dia masih mematung. entah apa yg dipikirkanya, entah apa ..........
.
."ahh apaan sih kalian, egak!" kataku sebel,
Irawan : "dihhh, badan tinggi gede kayak gitu masuk ruangan terang benerang gini takut"
Saya : "mad, ndi lepasin gak, aku bisa jalan sendiri"
Somad : "heleehh, akal2anmu aku dah hapal zal, kamu mau tunggu diluar kan? egak pokoknya ikutttt kita2 " somad menyeretku diiringi gelak tawa teman2 yang lain..
kami sudah berada didalam lawang sewu, sebuah bangunan bersejarah yyang menjadi ikon semarang.. hmmmm.. hal pertama yang kurasakan adalah beratttt.. ya aura yang berat dan pekat, baru2 ini saya mendapat "keterampilan" baru, yaitu melihat aura dan merasakan hawa tidak enak.. hemmm saya mencoba tenang, tapi tetap saja keringat dingin mengucur di kening dan pelipisku,, hawa2 itu mulai masuk kedalam tubuhku "jangan... jangan terjadi didepan teman-temanku, kumohon" saya memohon di dalam hati, tapi apa daya, sudah terlambat, pandangan mata saya kabur dan terjadilah, saya berdiri disebuah koridor panjang sekali, saya tengok kanan kiri, teman2 saya sudah tidak ada, ya saya belum terbiasa dengan kekuatan baru saya, bukan kekuata ini kutukan !
saya berada di lantai dua, saya menengok kelantai bawah ada kegaduhan, perasaan saya tidak enak, saya merasakan ada orang yang terancam... saya berlari, entah kemanaaaa, saya hanya mengikuti naluri, ada beberapa tentara, wajah mereka orang asia mereka orang jepang! tampak membawa bendera mata hari terbit dengan tulisan huruf katakana dai nippon,,, ahhhh pengelihatanku samar2, saya masih berlari.. saya mendengar suara minta tolong,, suara itu sangat keras, suara seorang wanita, dimana? dimana ? saya berteriak... ahhh tidak ada suara keluar dari mulutku, kenapa saya menjadi bisuu? saya paham apa yang terjadi, tapi saya tetap takuttt... saya mencari lagi suara itu, walaupun saya yakin akan menyesal menemukanyaa.. saya berlari menuju entah lah seperti basment.... betulllll dia disana, seorang ibu tua bersama suaminya, dia menggendong seorang anak kecil, mungkin cucunya, mereka di ikat! menggunakan rantai, anak kecil itu, menangisssss,,, rasa ketakutan mereka seakan masuk ke sendi dan tulang2ku... ahhhh saya merasakan ketakutan mereka, saya menjeritttt lagi2 tak ada suara dari mulut sayaaa, ada apa ini?? tentara jepang itu memasukan kepala 3 orang pribumi itu kesebuah pasung leher,,, apaa!!! saya paham saya paham, kenapa !!!
seorang bertubuh besar memegang katana panjang, dan mengayunkanya tepak di leher ketiga pribumi itu.. cressss,, darah itu seakan muncrat ke wajahku.. dan 3 kepala menggelinding bersamaan, satu kepala milik ibu tua itu menggelinding didekat kakiku, dia melihatku!, dia seperti menangis, dia mengeluarkan air mata dipipinya, padahal kepalanya terpisah! apa kesalahan mereka sampai harus dipenggal, sekali lagi saya ingin berteriak seperti itu, sia2 hanya sia2 saja teriakanku, malah mebuat tenggorokanku sakit,,, apa salahku?! kenapa Allah memberi Kutukan ini?! bukankah sudah cukup penderitaanku, kenapa aku harus merasakan rasa sakit orang lainn? kenapa????
saya menangis, saya menangis kerasss... saya terduduk, dekat kepala yang terpotong dari lehernyaaa..
sayaaa menggunakan lututku ubtuk menopang kepalaku dan hanya bisaaa menangisss... sampaiii semuanya terlihat gelapp dan samar2 .......


=== Cerita Selanjutnya ===